Kamis, 12 September 2013

Meski Aku Lelah

Ketahuilah, akupun lelah..
Setiap hari selalu bangun pagi, mencuci pakaian pagi-pagi sekali, mencari tukang sayur atau warung yang sudah buka untuk menyiapkan sarapan sebelum kita berangkat kerja. Belum lagi kalau anak kita sudah bangun, aku harus memandikannya. meski tak jarang untuk mempersingkat waktu dia ku ajak mandi bersama. Setelah itu masih ada rumah yang berantakan, mainan yang bertebaran dimana-mana. Kau tau? berapa kali dalam sehari aku merapihkan mainan milik anak kita itu, belum lama aku rapihkan dia sudah menebarnya lagi. Jadi ku harap kau maklum dengan keadaan rumah yang selalu tak rapih. Karna jujur saja aku lelah.

Duhai suamiku,
Tahukah kau? Saat di kantor pun, aku juga tak hanya duduk, browsing internet atau chating dengan teman-teman. Otakku pun bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan kantor yang tiada habisnya. Meski tak jarang pula aku mendownload lagu-lagu untuk ku dengarkan bersama teman-temanku, kadang pula aku menonton film-film hasil copyan dari manapun, juga kadang aku bermain game. Semua itu hanya karna untuk menghilangkan kejenuhanku pada pekerjaan kantor yang sangat monoton.

Dan aku bersyukur kau selalu mengerti, dengan keadaan rumah kita yang selalu berantakan. Baju-baju yang telah dicuci belum sempat aku setrika, cucian piring menumpuk di kamar mandi, bukan aku malas tak mau merapihkan semuanya. Aku hanya lelah, hampir setiap hari kita pulang malam. Dan saat itu aku juga harus menyiapkan makan malam untuk kita, aku sering kali mengeluh 'mengapa kita tak beli saja makan malam kita?'. Tapi aku tau, hidup kita tak hanya hari itu, membuat lebih hemat dari pada membeli.

Sayang, maafkan aku. Mungkin aku bukan istri yang sempurna dimatamu. Sepulang kerja, aku lebih sering tidur duluan tanpa memperdulikan keadaan rumah yang masih saja berantakan. Karna aku lelah, saat meniduri anak kita akupun pasti ikut tertidur. Padahal aku sudah menyiapkan banyak rencana setelah anak kita tidur, membicarakan apa yang terjadi hari ini atau sekedar bercanda gurau denganmu, tapi selalu saat aku sadar kau sudah tidur di sampingku.

Meski tak bisa ku pungkiri, aku ingin menghabiskan akhir pekan kita dengan mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah kita datangi. Tapi akupun mengerti, sebagaimana kau mengerti aku yang selalu lelah dengan rutinitas yang monoton. Aku tak memaksamu bangun pagi, aku juga tak memintamu untuk pergi jalan-jalan. Aku tahu, tak hanya aku yang lelah, kau pun sama.

Suamiku, semoga kelak akan ada waktu untuk kita menghilangkan kejenuhan karna rutinitas yang monoton ini, dan semoga kegiatan sehari-hari yang monoton ini tak membuat kita merasa jenuh dengan rumah tangga kita. Ingatlah sayang, masih ada anak kita yang meski seringkali menjengkelkan tapi ia juga tak pernah lupa membuat kita tertawa, membuang semua rasa letih kita.

Meski aku lelah, aku tak pernah lupa mendoakanmu dan anak kita. Agar kelak hidup kita menjadi lebih baik dari hari ini. Aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar